Semarak Car Free Day
yang menghiasi kota solo setiap minggunya di jalan Slamet Riyadi membuat
masyarakat sekitar solo antusias untuk mengikutinya, pada saat car free day
banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berdagang,sepeda satai, meluapkan
kreativitas mereka masing – masing melalui berbagai hiburan, dan ada pula yang
hanya sekedar jalan – jalan untuk menikmati berbagai hiburan dan kuliner. Salah
satu contoh adalah permainan lesung yang biasanya di mainkan oleh kaum wanita
namun di solo permainan musik dari lesung ini di mainkan oleh para pemuda yang
begitu bersemangat dan mahir dalam mengetukkan kayunya ke lesung tersebut tak
lupa menggunakan pakaian orange bertuliskan ICCC.
Pentas tarian barongsai
juga ikut memeriahkan car free day di kota solo, dengan atraksi – atraksi yang
menegangkan namun juga menghibur menunjukkan bahwa pemuda solo selain pintar,
kuat namun juga begitu creativnya. Dengan tingkah lucu barongsay dan kelincahan
barongsay tersebut mampu menarik perhatian masyarakat yang melintas hingga
memadati arena tempat pentas tersebut dan membuat jalan menjadi umpek –
umpekan.
Ada pula lembu suro
yang di perankan oleh 3 pemuda dari sanggar budya, yang menunjukkan bahwa solo
masih kental dengan kebudayaannya walau perkembangan dunia ini semakin pesat
dan teknologi semakin bagus namun masyarakat solo masih mencintai kebudaannya,
lembu suro yang berasal dari jagalan tersebut adalah salah satu kesenian yang
masih di ajarkan dan di lestarikan oleh masyarakat solo.
Ada apel gerakan ayo
beli indonesia ini bermain musik menggunakan alat musik jawa dan penyanyinya
mampu menciptakan kata – kata yang unik dan indah tanpa berfikir lama dan
merangkai naskahnya terlebih dahulu, musik yang berirama sholawat namun kata –
kata yang mampu membuat semangat dan tak membuat jenuh ini juga menghiasi Car
Free Day tersebut.
Yang terakhiradalah arak – arakan masyarakat yang berpaikan serba hijau dan kuning ini membawa tulisan antangin jrg yang mengisyaratkan bahwa mereka tak takut akan masuk angin walau berjalan keliling car free day tersebut karena ada antangin jrg. Yang tentunya juga menjadi media promosi bagi perusahaan tersebut.
Nah begitu banyaknya
creativitas masyarakat solo dan juga mampu memanfaatkan acara car free day yang
jatuh setiap minggunya, saling menghargai dan bertoleransi terhadap sesama
masyarakat solo. Kerukunan masyarakat solo sangat terlihat ketika kar free day
ini memeriahkan kota solo raya karna banyak masyarakat solo yang sangat
berantusias dan mampu memanfaatkannya untuk kesenian, media dagang, media promosi,
hanya sekedar bersenang – senang untuk menikmati suasana tanpa asap kendaraan
dan melepas lelah setelah seminggu beraktifitas.
0 komentar :
Posting Komentar